Sabtu, 20 Februari 2010

HAKIKAT CINTA SEJATI

Di dalam kehidupan romantika bercinta seseorang kadang terlena hingga dia akan mengabaikan kaidah-kaidah percintaan. Yang mana dalam kaidahnya dijelaskan bahwa setiap tindak dan sikap kita harus dalam batas-batas kewajaran. Artinya bolehlah seseorang terjun dalam romantika percintaan asalkan dengan syarat harus mengindahkan kaidah kaidah percitaan. Kerana jika tidak demikian maka yang dikhawatirkan adalah seorang pencinta akan melakukan tindak tanduk yang melampaui batas.

Cinta adalah suatu anugerah terindah yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya, kata para ulama. Cinta adalah suatu pengorbanan, kata seorang yang mengaku pujangga cinta. Juga cinta adalah suatu penyakit yang harus dimusnahkan dari muka bumi, kata pencinta yang mengalami kegagalan dalam bercinta. Begitulah seseorang memiliki devinisi tentang cinta, kerana lain kepala maka lain pula pemikiran dan pandangannya akan sesuatu masalah. Maka peengertian cinta perlulah dihayati, dikaji, dengan berpadukan ajaran agama, adab budaya, dan hukum. Kerana cinta merupakan perkara yang indah dan suci yang tak boleh dipisahkan dari dalam kehidupan.

Cinta adalah suatu perasaan tulus ikhlas yang terbit dari dalam sanubari seorang insan, entah itu kepada kakak, adik orang tua, juga kepada sang pujaan hati belahan jantung. Semua makhluk menikmatinya tanpa memandang usia, ras, agama, status social, dan budaya. Entah sebab atau akibat apa yang melatarbelakangi seorang pencinta mempunyai rasa cinta kepada sesuatu yang dianggapnya berharga. Oleh karena sebab seseorang yang mempunyai rasa cinta yang begitu besar terhadap sang kekasih, maka terkadang seseorang lupa akan keberadaan kakikat cinta yang sesungguhnya. Mata mereka seakan-akan tidak dapat melihat mana yang benar dan mana yang salah, karena mata mereka telah dibutakan oleh yang namanya cinta, maka pantaslah jika orang tua dulu mengatakan bahwa cinta itu buta.

Mengintip dari salah satu objek cinta yaitu sang pujaan hati belahan jantung atau lebih trend disebut pacar atau kekasih. Sangatlah munafik jika kita mengatakan bahwa cinta itu anugerah, pasalnya seorang pencinta bukan hanga mendapatkan kebahagiaan dari sebab ia mencintai, kerana boleh jadi seorang pencinta malah mendapatkan kesengsaran yang begitu mendalam sampai ia tak dapat menghapusnya dari dalam ingatan selamanya. Dengan demikian polemik yang baru tentang seputar masalah cinta, kerana adakah seseorang yang mengetahui tentang hakikat cinta yang sejati…?. Jawabannya adalah tentu saja tidaklah samudah menebak apakah hari ini akan terjadi hujan atau tidak. Seseorang yang mengira-ngira bahwa hari ini akan hujan atau tidak, mereka tinggal menganalisa fenomena yang terjadi di sekitarnya saja, apakah ada elemen yang mendukung terjadinya hujan tersebut. Akan tetapi, prediksi akan tentang cinta, tentulah tidak semudah itu, bolehlah Mama Loreng atau siapalah peramalnya, itu tidak menutupi kemungkinan bahwa ramalan akan kisah cinta seseorang bisa sesuai dengan apa yang diramalkan. Karena masalah cinta adalah masalah kepercayaan dan perasaan, jadi masalah cita tidaklah semudah apa yang mereka pikirkan.

Salah satu polemik yang timbul akibat cinta biasanya tentang seputar cinta anak remaja, kerana dalam kehidupan seorang remaja adalah sangatlah rawan kesetabilan. Hal ini bisa jadi diakibatkan kerana dalam kehidupan seorang remaja masih dalam proses dan tahapan sebatas mencari jati diri. Salah satu perubahan psikososial yang sangat jelas dalam kehidupan remaja adalah timbulnya rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Dalam mencari hakikat sebuah cinta, seorang remaja haruslah atau palimg tidak mesti sekadar mengetahui tentang hakikat membezakan antara dorongan sexsual, jatuh hati, cinta monyet, dan cinta sejati. . . . . to be continued